Download Buku dan Ebook Gratis : Ancaman Kolektivisme Friedrich A. Hayek
Download Buku dan Ebook Gratis : Ancaman Kolektivisme Friedrich A. Hayek - Buku yang kami bagikan kali ini adalah sebuah buku terbitan Freedom Institute tahun 2011 dengan Judul Ancaman Kolektivisme yang ditulis oleh Friedrich A. Hayek. Silahkan anda mendownload Buku Gratis ini di link Berikut :
Keterangan Buku Ancaman Kolektivisme
Judul Buku : Ancaman Kolektivisme
Penerbit : Freedom Institute
Penulis : Friedrich A. Hayek
ISBN : 978-602-99571-0-5
Dimensi : 14,5 x 21 cm
Jenis Cover : soft cover
Berat Buku : 320
Jenis Kertas : Book Paper
Tahun : 2011
Hlmn : xii + 312 halaman
Sinopsis :
Download Kamus Bahasa Arab Gratis :
Dari sudut sejarah ide-ide, abad ke-20 barangkali bisa disebut sebagai abad pertarungan puncak ideologi antara sosialisme dan liberalisme. Tentu saja banyak isu dan perdebatan lain yang penting dan menarik dalam kurun waktu yang sama. Tetapi dari segi dampak dan pengaruhnya, kompetisi dua ideologi besar itulah yang menjadi semacam payung bagi begitu banyak perdebatan tajam dan menarik lainnya.
Kaum terpelajar Indonesia cukup akrab dengan ide-ide dan tokoh-tokoh yang muncul dari kubu sosialisme. Bahkan bisa dika takan bahwa praktis semua tokoh-tokoh kebangsaan kita yang terdepan adalah penganut ideologi sosialisme dengan varian-varian yang berbeda. Tapi sayangnya, publik Indonesia hampir tidak pernah mendengar, apalagi mengenal ketokohan dan pemikiran dari orang-orang seperti Ludwig von Mises, Robert Nozick, Irving Kristol, William Buckley Jr. Tokoh seperti Milton Friedman memang sudah cukup kita kenal, tetapi ide-idenya lebih banyak dibicarakan oleh kaum ekonom dan kalangan pebisnis.
Jadi bisa diibaratkan bahwa sejarah Indonesia, dari segi perkembangan ide-ide, adalah sebuah sejarah yang timpang. Indonesia memandang hanya dengan satu mata panorama intelektual yang begitu luas dari dinamika abad ke-20 yang begitu intens.
Karena itulah, terbitnya terjemahan buku Friedrichh ayek patut disambut baik. Di antara nama-nama yang saya sebut di atas, Hayek, lewat The Road to Serfdom (1944), pada umumnya dianggap sebagai pemikir terdepan yang pertama-tama melakukan pembelaan sistematis dan populer terhadap demokrasi, kapitalisme, dan liberalisme pada saat paham sosialisme sedang berada di puncak kejayaannya, yaitu pada kurun akhir 1940-an dan sepanjang dekade 1950an.
Kalau dilihat secara post-factum, sejarah kelihatannya berjalan sendiri dengan begitu mudah dan terang benderang. Tetapi di Eropa, saat Hayek menerbitkan The Road to Serfdom, ia lebihdianggap sebagai kaum pinggiran yang berusaha membendungarus deras perubahan. Dibutuhkan hampir tiga dekade sebelum Hayek, bersama tokoh-tokoh lainnya seperti Milton Friedman, pada akhirnya mulai mencuri perhatian publik, dan kemudian,dengan munculnya Margaret Thatcher di Inggris dan Ronald Reagan di amerika Serikat, dianggap sebagai kaum visioner yang mengubah sejarah.
Kalau sekarang kita membaca kembali karya-karya Hayek tidak berarti bahwa kita bersikap romantis terhadap sejarah yang tidak mungkin lagi berulang. Pandangan Hayek terhadap kebebasan dan kaitannya dengan sistem ekonomi dan sistem politik masih terus relevan dan perlu kita pelajari.Hayek tidak melihat sistem ekonomi, politik, hukum dan perilaku alamiah manusia sebagai kotak-kotak yang terpisah. Ia mengaitkan semua itu dalam sebuah pandangan yang menyeluruh dan mengaitkannya dengan satu hal yang menjadi titik tolak pemikirannya, yaitu kebebasan manusia
Jika anda ingin membeli bukunya dalam bentuk buku cetak silahkan klik link berikut :
Keterangan Buku Ancaman Kolektivisme
Judul Buku : Ancaman Kolektivisme
Penerbit : Freedom Institute
Penulis : Friedrich A. Hayek
ISBN : 978-602-99571-0-5
Dimensi : 14,5 x 21 cm
Jenis Cover : soft cover
Berat Buku : 320
Jenis Kertas : Book Paper
Tahun : 2011
Hlmn : xii + 312 halaman
Sinopsis :
Download Kamus Bahasa Arab Gratis :
Dari sudut sejarah ide-ide, abad ke-20 barangkali bisa disebut sebagai abad pertarungan puncak ideologi antara sosialisme dan liberalisme. Tentu saja banyak isu dan perdebatan lain yang penting dan menarik dalam kurun waktu yang sama. Tetapi dari segi dampak dan pengaruhnya, kompetisi dua ideologi besar itulah yang menjadi semacam payung bagi begitu banyak perdebatan tajam dan menarik lainnya.
Kaum terpelajar Indonesia cukup akrab dengan ide-ide dan tokoh-tokoh yang muncul dari kubu sosialisme. Bahkan bisa dika takan bahwa praktis semua tokoh-tokoh kebangsaan kita yang terdepan adalah penganut ideologi sosialisme dengan varian-varian yang berbeda. Tapi sayangnya, publik Indonesia hampir tidak pernah mendengar, apalagi mengenal ketokohan dan pemikiran dari orang-orang seperti Ludwig von Mises, Robert Nozick, Irving Kristol, William Buckley Jr. Tokoh seperti Milton Friedman memang sudah cukup kita kenal, tetapi ide-idenya lebih banyak dibicarakan oleh kaum ekonom dan kalangan pebisnis.
Jadi bisa diibaratkan bahwa sejarah Indonesia, dari segi perkembangan ide-ide, adalah sebuah sejarah yang timpang. Indonesia memandang hanya dengan satu mata panorama intelektual yang begitu luas dari dinamika abad ke-20 yang begitu intens.
Karena itulah, terbitnya terjemahan buku Friedrichh ayek patut disambut baik. Di antara nama-nama yang saya sebut di atas, Hayek, lewat The Road to Serfdom (1944), pada umumnya dianggap sebagai pemikir terdepan yang pertama-tama melakukan pembelaan sistematis dan populer terhadap demokrasi, kapitalisme, dan liberalisme pada saat paham sosialisme sedang berada di puncak kejayaannya, yaitu pada kurun akhir 1940-an dan sepanjang dekade 1950an.
Kalau dilihat secara post-factum, sejarah kelihatannya berjalan sendiri dengan begitu mudah dan terang benderang. Tetapi di Eropa, saat Hayek menerbitkan The Road to Serfdom, ia lebihdianggap sebagai kaum pinggiran yang berusaha membendungarus deras perubahan. Dibutuhkan hampir tiga dekade sebelum Hayek, bersama tokoh-tokoh lainnya seperti Milton Friedman, pada akhirnya mulai mencuri perhatian publik, dan kemudian,dengan munculnya Margaret Thatcher di Inggris dan Ronald Reagan di amerika Serikat, dianggap sebagai kaum visioner yang mengubah sejarah.
Kalau sekarang kita membaca kembali karya-karya Hayek tidak berarti bahwa kita bersikap romantis terhadap sejarah yang tidak mungkin lagi berulang. Pandangan Hayek terhadap kebebasan dan kaitannya dengan sistem ekonomi dan sistem politik masih terus relevan dan perlu kita pelajari.Hayek tidak melihat sistem ekonomi, politik, hukum dan perilaku alamiah manusia sebagai kotak-kotak yang terpisah. Ia mengaitkan semua itu dalam sebuah pandangan yang menyeluruh dan mengaitkannya dengan satu hal yang menjadi titik tolak pemikirannya, yaitu kebebasan manusia
Jika anda ingin membeli bukunya dalam bentuk buku cetak silahkan klik link berikut :
Posting Komentar untuk "Download Buku dan Ebook Gratis : Ancaman Kolektivisme Friedrich A. Hayek"